Header Ads

Seo Services

KONDISI GEOGRAFIS NEGARA - NEGARA ASEAN ( INDONESIA DAN MALAYSIA )

 TUGAS KLIPING 


MATA PELAJARAN IPS


KONDISI GEGRAFIS NEGARA ASEAN ( INDONESIA DAN MALAYSIA )

TAHUN PELAJARAN 2020/2021





DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD RIZKI ALHAFIZH

KELAS 6 NA’IM




SD ISLAM ALAZHAR 21

PONTIANAK

2020


A. INDONESIA 


      





Kondisi Geografis Indonesia


Indonseia merupakan negara terbesar di ASEAN. Negara dengan jumlah penduduk terbanyak dan wilayah yang terluas di kawasan Aia Tenggara. Wilayah yang cukup luas, dengan total area sebesar 5,19 juta kilometer persegi. Wilayah perairan Indonesia pun mencapai 3,2 juta km persegi sehingga Indonesia termasuk negara maritim. Jumlah pulau yang banyak juga membuat Indonesia termasuk negara kepulauan juga.

Secara geografis, letak Indonesia termasuk sangat strategis karena diapit oleh dua benua dan dua samudra. Letak geografis Indonesia juga memberi pengaruh banyak hal hingga terbentuk kondisi geografis Indonesia yang unik dan beragam. Keadaan geografis Indonesia pun mempengaruh keadaan penduduk Indonesia seperti pada mata pencaharian, pola pemukiman serta sektor ekonomi dan perdagangan.

Secara umum, Indonesia termasuk negara kepulauan dan negara maritim. Indonesia yang terletak di kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu negara paling beragam dengan kondisi penduduk yang bervariasi, baik dari segi suku, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya.

Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke. Batas wilayah Indonesia pun berbatasan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Australia dan Papua Nugini serta beberapa kawasan perairan di sekitarnya seperti Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara Indonesia juga dilalui oleh garis khatulistiwa. Hal  

Secara umum, keadaan geografis Indonesia bisa dilihat pada beberapa faktor, yaitu letak geografis, batas wilayah secara geografis, keadaan penduduk secara georgafis serta keadaan alam Indonesia meliputi cuaca, iklim, persebaran flora fauna dan lain-lain.


a. Letak Geografis Indonesia

Secara geografis Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra. Letak Indonesia secara geografis ini termasuk sangat strategis dan sering disebut sebagai posisi silang. Indonesia diapit oleh benua Asia dan benua Australia serta diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Pengaruh letak geografis Indonesia ini berdampak pada iklim laut yang ada di Indonesia. Selain itu letak geografis ini sangat memiliki pengaruh pada keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial atau ekonomi dan politik.


b. Kondisi Penduduk Indonesia

Kondisi penduduk Indonesia merupakan kondisi kependudukan yang ada di tiap wilayah Indonesia yang dipengaruhi oleh letak dan wilayah geografis. Secara umum, keadaan geografis Indonesia dapat dibagi menjadi tiga wilayah berdasakran tinggi-rendahnya wilayah, yaitu daerah pantai, dataran rendah serta daerah pegunungan atau dataran tinggi.

 

Daerah Pantai

Penduduk di daerah pantai banyak yang bekerja sebagai nelayan dan di sektor perikanan. Pola pemukiman di daerah pantai umumnya bersifat memanjang dan menyusuri sepanjang garis pantai. Suhu di daerah pantai cenderung panas dan turut mempengaruhi pola penduduk di daerah tersebut. Adapun kebanyakan daerah pantai menjadi sektor pariwisata atau pusat perikanan dan budaya yang ada di Indonesia.


Daerah Dataran Rendah

Di dataran rendah, keadaan penduduk Indonesia lebih beragam. Wilayah dataran rendah menjadi yang paling banyak ditemui. Dataran rendah menjadi pusat industri, perdagangan dan pemerintahan. Penduduk Indonesia di dataran rendah memiliki pekerjaan yang beragam. Sedangkan pola pemukiman di dataran rendah cenderung sejajar dengan jalan dan aliran sungai serta. Terkadang pola pemukiman juga terpusat di pusat bisnis dan pusat perekonomian tertentu.


Daerah Pegunungan atau Dataran Tinggi

Keadaan penduduk di Indonesia yang ada di pegunungan pun juga cukup beragam. Kebanyakan penduduk di dataran tinggi bekerja di sektor pertanian dan perkebunan karena didukung cuaca yang memadai. Suhu di daerah pegunungan cenderung lebih sejuk dan juga lebih dingin. Daerah pegunungan juga memiliki tanah yang subur. Biasanya daerah pegunungan juga dijadikan sebagai tempat wisata dan rekreasi alam.

c. Cuaca dan Iklim di Indonesia

Penentuan cuaca dan iklim di Indonesia menjadi salah satu aspek kondisi geografis Indonesia. Yang termasuk dalam kategori cuaca dan iklim ini meliputi curah hujan, arah angin, tekanan udara, suhu udara, dan kelembaban udara.

Unsur-unsur cuaca dan iklim adalah bagian dari kondisi bentuk geografis. Letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat wilayah Indonesia mendapat sinar matahari yang cukup sepanjang tahun di berbagai wilayah.

Kondisi iklim Indonesia dipengaruhi oleh angin muson yaitu angin yang bertiup tiap enam bulan sekali dan selalu berganti-ganti arah. Adanya perubahan arah angin muson ini berakibat kondisi iklim di Indonesia terbagi menjadi dua musim setiap tahunnya yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Wilayah Indonesia yang diapit oleh dua samudra membuat kondisi iklim laut menjadi lembab.


d. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna yang ada di Indonesia juga merupakan salah satu unsur keadaan geografis Indonesia. Fauna adalah jenis hewan yang hidup di suatu kawasan. Sedangkan flora adalah spesies tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu kawasan dan tumbuh secara alami.

Indonesia memiliki keanekaragaman flora fauna yang banyak dikarenakan iklim Indonesia tropis. Tiap daerah yang ada di Indonesia juga memiliki corak spesies tanaman dan hewan yang beragam dan berbeda-beda sesuai dengan habitatnya.

 


Faktor-faktor alam yang memiliki pengaruh pada adanya perbedaan spesies flora, antara lain kondisi iklim lokal, jenis tanah, ketinggian tempat, ketersediaan air, dan unsur biotik. Sedangkan adanya keanekaragaman spesies fauna di Indonesia dipengaruhi oleh faktor keadaan alam, adaptasi hewan dan habitat alam. Di Indonesia terdapat tiga tipe pembagian flora dan fauna di Indonesia secara geografis yaitu tipe Asiatis (Indonesia barat), tipe peralihan (Indonesia tengah) dan tipe Australia (Indonesia timur). Garis batas pemisah antara tipe tanaman dan fauna wilayah barat dengan wilayah tengah diberi tanda dengan nama garis Wallace. Kemudian garis batas pemisah antara tipe tanaman dan fauna wilayah Indonesia timur dengan tengah di beri nama garis Weber.

 

Berikut pembagian pembagian persebaran flora dan fauna di Indonesia beserta contoh dan penjelasannya.

1. Tipe Asiatis, yaitu tipe flora dan fauna yang sejenis dengan di daratan Asia dan hidup di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan).

2. Tipe peralihan, yaitu tipe flora dan fauna yang tidak terdapat di Asia atau Australia. Tipe jenis ini hidup di wilayah Indonesia bagian tengah (Sulawesi, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara).

3. Tipe Australiatis, yaitu tipe flora dan fauna yang sejenis dengan di daratan Australia dan hidup di bagian timur wilayah Indonesia (Papua dan Maluku).

Kondisi geografis Indonesia beserta unsur-unsur dan penjelasannya, meliputi letak geografis, keadaan penduduk, batas wilayah, pengaruh cuaca dan iklim serta persebaran flora dan faunanya.

 

B. MALAYSIA

 

   


Kondisi Geografis Malaysia 


Malaysia merupakan negara yang letaknya paling dekat dengan Indonesia, tepatnya di sebelah utara. Letak suatu negara berdasarkan posisinya dapat disebut sebagai letak geografis. Letak tersebut dapat ditandai dengan batas geografi maupun negara ataupun wilayah. Letak geografis suatu negara juga dapat dilihat berdasarkan tempat sebenarnya di permukaan bumi.

Malaysia merupakan salah satu bentuk negara yang tergabung ke dalam negara-negara kawasan Asia Tenggara. Negara ini menganut sistem pemerintah Kerajaan, dimana terdapat dua pimpinan yaitu Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Raja atau kepala negaranya disebut Yang Dipertoan Agong, sementara Kepala Pemerintahan disebut Perdana Menteri. Sama seperti negara pada umumnya, Malaysia juga memiliki ibu kota negara yaitu Kuala Lumpur. Selain dikenal dengan nama Malaysia, negara ini juga dikenal oleh public dengan sebutan Negeri Jiran.

Letak Geografis Malaysia sendiri berbatasan dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan letak geografisnya itu, Malaysia dibagi menjadi dua wilayah utama yaitu Malaysia Timur dan Malaysia Barat. Kemudian masing-masing wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Negara lain sesuai arah masing-masing. Pertama wilayah Malaysia Timur berbatasan dengan Brunnei Darussalam dan Filiphina, Indonesia, dan Laut Cina Selatan. Sementara wilayah Malaysia Barat akan berbatasan dengan Thailand, Lau Cina Selatan, Indonesia, Singapura, dan Selat Malaka.

 


Memiliki luas sebesar 329.847 kilometer persegi membuat Malaysia berbatasan langsung dengan suatu negara dan wilayah. Adapun perbatasan Malaysia dalam letak geografisnya ditandai sebagai berikut.

Sebelah Utara: Laut China Selatan, Brunei Darussalam dan Thailand

Sebelah Selatan: Singapura dan Indonesia

Sebelah Timur: Laut Sulawesi dan Laut Sulu

Sebelah Barat: Selat Malaka

Letak geografis Malaysia juga diketahui berdekatan dengan garis khatulistiwa. Hal itu yang menyebabkan iklim di Negeri Jiran menjadi lembab dan memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Malaysia mengalami pergantian musim angin muson barat daya yang terjadi pada Mei hingga September. Sedangkan pada November hingga Maret, negara dengan Ibu Kota Kuala Lumpur itu akan mengalami angin muson timur laut.

Akibat letak geografis pula, kondisi alam Malaysia memiliki pegunungan-pegunungan rendah. Selain itu, sebagian besar wilayahnya masih ditutupi hutan. Wilayah Negeri Jiran ini diliputi pegunungan dengan puncak tertinggi yang dimiliki Gunung Tahan setinggi 2.189 m. Selain itu, letak geografis Malaysia terdiri dari dua bagian besar wilayah daratan yakni, Malaysia Barat yang sering disebut Semenanjung (Peninsula) Malaysia dan Malaysia Timur meliputi Sabah serta Sarawak. Luas wilayah tersebut terbagi menjadi:


Wilayah Semenanjung : 131.598 km2

Wilayah Serawak : 124.449 km2

Wilayah Sabah : 73.620 km2


Kondisi geografis Sabah sendiri yang terletak di ujung timur Malaysia terbagi menjadi 5 wilayah, yakni;

Wilayah Pantai Barat

Wilayah Pedalaman

Wilayah Kudat

Wilayah Sandakan

Wilayah Tawau

Malaysia Timur sendiri memiliki pegunungan tertinggi yang berada di puncak gunung Kinabalu. Gunung tersebut memiliki tinggi sekitar 4.100 m. Sedangkan untuk kondisi pantai, Malaysia Timur umumnya sempit, berawa-rawa serta mempunyai sungai yang pendek dan berkelok-kelok.


Iklim dan Alam Malaysia

Sebagaimana diketahui bahwa secara geografis Malaysia berbatasan langsung dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Di sisi lainnya, letak Geografis Malaysia juga berdekatan dengan garis khatulistiwa. Sehingga hal ini berdampak pada iklim di Negeri Jiran Tersebut. Malaysia diketahui memiliki iklim dengan kelembaban dan curah hujan yang cukup tinggi. Suhu Malaysia per tahunnya berkisar antara 27ºC, sedangkan curah hujan memiliki rata-rata 2.540 mm per tahun. Negara dengan Ibu Kota Kuala Lumpur ini juga mengalami pergantian musim angin Muson. Pertama pada bulai Mei hingga September akan diterpa oleh Angin Muson Barat Daya. Kemudian dari bulan November hingga Maret akan mengalami musim dengan tiupan Angin Muson Timur Laut.

Di samping itu, letak Geografis Malaysia tersebut juga mempengaruhi dari kondisi Alam Negeri Jiran ini. Jika dilihat pada wilayah Malaysia Barat, maka wilayah tersebut terdiri atas pegunungan-pegunungan rendah. Akan tetapi pegunungan tersebut bukan jenis gunung api seperti yang ada di Indonesia. Sebagian besar wilayahnya masih ditutupi oleh hutan, salah satunya adalah hutan karet. Kemudian wilayah Malaysia Timur juga memiliki pegunungan dengan hutan yang lebat. Salah satu diantara gunung tersebut memiliki ketinggian sekitar 4.175 m dan diklaim sebagai gunung tertinggi di Malaysia.


Aktivitas Penduduk Malaysia

Negeri Jiran ini diketahui memiliki penduduk dengan jumlah sekitar 23.275.000 jiwa. Jumlah itu meliputi penduduk asli (bangsa melayu) dan penduduk pendatang. Penduduk asli dari Negeri akan dapat dijumpai pada wilayah Malaysia bagian timur. Mereka terdiri atas beberapa suku, yaitu suku Iban, Bidayuh, dan Kadaza. Sebagian besar dari penduduknya itu menganut agama Islam dan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa Nasional.

Sementara kegiatan masyarakat Malaysia pada kesehariannya sangat beragam. Namun, aktivitas perekonomian utamanya adalah bidang pertanian. Hal ini mengingat kondisi alam dan iklim tropis yang dipengaruhi oleh letak Geografis Malaysia itu sendiri. Adapun hasil pertanian penduduknya meliputi Padi, Teh, Kakao, Kelapa Sawit, Karet, dan beberapa komoditi lainnya. Diantara hasil pertanian itu, Karet adalah komoditas ekspor terbesar Malaysia. Selain bertani, masyarakat Malaysia juga memiliki kegiatan perekonomian lainnya, yaitu pertambangan. Bahkan Negeri Jiran dikenal sebagai salah satu negara penghasil tambang timah terbesar di dunia.

Itulah beberapa informasi terkait letak Geografis Malaysia. Negeri Jiran ini juga diketahui aktif dalam melalukan hubungan kerja sama dengan negara-negara lainnya. Misalnya dalam urusan Diplomatic, Malaysia meletakkan perwakilannya (Dubes) di Indonesia dan di beberapa negara lainnya. Kemudian beberapa bidang lainnya juga diketahui terjadi hubungan yang baik antara Malaysia dan Indonesia. Di sisi lain negara ini juga aktif dalam beberapa organisasi Internasional. Seperti PBB, OKI, dan GNB. Hal ini menunjukkan bahwa negara ini cukup eksis baik di kancah Asia maupun Internasional. Akhirnya, semoga beberapa hal tadi dapat menambah wawasan Anda seputar negara-negara Asean, khususnya Malaysia.


No comments:

Powered by Blogger.